Jumat, Juli 26, 2024
Beranda Lampung Barat Pasca Banjir Di Pekon Kerang Batubrak, Bupati Tinjau Korban

Pasca Banjir Di Pekon Kerang Batubrak, Bupati Tinjau Korban

PusaranNews.id, Lampung Barat – Pasca meluapnya Sungai (way) semangka di Pekon Kerang Kecamatan Batubrak Lampung Barat, Minggu 14 November 2022, kemarin. Pagi ini ditinjau Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus.

“Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lampung Barat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana,” kata Parosil.

Lanjut dia, menyampaikan bahwa intensitas curah hujan yang cukup tinggi, terlebih Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah yang rawan bencana.

“Rawan bencana ini bukan hanya berbicara banjir tetapi termasuk juga tanah longsor kebakaran dan sebagainya jadi tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan” ungkap dia.

Masih kata Parosil, sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir, tanah longsor ataupun bencana alam yang terjadi.

“Karena penanganan bencana alam ini konsepnya gotong royong dan kebersamaan. Dan tentunya tidak akan selesai jika ditangani oleh Pemerintah saja tanpa adanya dukungan dari pada seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya. Sekarang kita tidak boleh hanya menyalahkan alam tetapi sebagai manusia kita wajib menjaga lingkungan,” imbuhnya

Parosil juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai.

“Saat ini, masyarakat harus menerapkan konsep cinta lingkungan sebab tidak bisa menyalahkan masyarakat terkait persoalan tersebut. Yang terpenting kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Akibat hujan semalam suntuk, sungai Way Semangka meluap, hingga rendam 10 rumah dan satu masjid di Pekon Kerang Kecamatan Batubrak Lampung Barat. Meluapnya way semangka diperkirakan dampak dari penyempitan aliran air di lokasi PLTA di pekon setempat.

Peratin Pekon Kerang Mat Amin mengatakan, tinggi air sungai yang meluap lebih kurang satu meter, hingga masuk kedalam rumah warga, dan mengenai perabotan yang ada didalam rumah.

“Ini dampak dari hujan lebat semalan, hingga air way semangka naik kedaratan dan berdampak pada rumah. Selain itu juga terdampak dari pembangunan PLTA yang ada dijembatan kuning, karena adanya penyempitan aliran sungai,” kata dia. (Edi)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments