PusaranNews.id, Lampung Barat – Antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Liwa dan Kembahang masih saja terjadi, hingga terlihat dari pagi hari sampai habisnya bahan bakar jenis Pertalit. Hal itu dikeluhkan para pengendara kendaraan roda empat maupun roda dua.
Salah seorang warga Cahyadi mengatakan, jika pengisian bahan bakar Pertalit sudah lama terjadi, baik di SPBU Liwa maupun SPBU Kembahang, hal itu disebabkan adanya pengecor yang setiap hari ikut ngantri untuk mendapatkan bahan bakar yang akan dijual kembali.
“Di SPBU Liwa beberapa bulan lalu sudah terjadi antrian, namun sempat berhenti dan normal seperti biasa. Tetapi usai terjadinya insiden kebakaran SPBU itu sempat tutup, tetapi saat dibuka kembali sampai detik ini kembali terjadi lagi antrian, terkadang kalau tidak antri dari pagi hari, pada siang hari pertalit sudah habis,” keluhnya.
Pihaknya berharap adanya penertipan kembali baik dari pihak kepolisian maupun dari pemkab, bagi pengecor yang mengambil keuntungan dalam suasana seperti sekarang ini, jika tidak maka antrian akan terus terjadi.
“Di SPBU liwa ini, antrian mengular hingga arah pasar liwa, saya sempat beberapa kali ikut antrian bisa sampai satu hingga dua jam baru mendapatkan jatah BBM,” keluhnya.
Sementara salah seorang petugas SPBU yang tidak menyebutkan nama mengaku, jika jatah pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU tersebut jatahnya selalu full atau tidak dikurangi.
“Ya memang selalu antri mas, kalau jatah pengisian BBM dari Bandar Lampung tetap biasa, tidak ada pengurangan,”singkatnya
Dilain pihak Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho mengatakan, jika antrian di dua SPBU tersebut memang masih terjadi, para pengantri tertip dan tidak rebutan.
“Memang saya lihat masih ada antrian, tim polres juga sudah melakukan pengecekan ke-SPBU Liwa, memang tempat pengisian yang habis terbakar belum dioprasikan, jadi mungkin itu salah satu penyebabnya. Tetapi kami akan mengecek kembali apa pokok permasalahannya, jika memang ada oknum pengecor maka akan ditertipkan jangan sampai antrian terjadi karena oknum yang tidak bertanggung jawab, terimakasih atas informasinya akan segera ditindak lanjuti,” kata Heri. (Edi)