PusaranNews.id, Lampung Barat – Pemerintah Pekon Atar Kuwau kecamatan Batu Ketulis kabupaten Lampung barat, Adakan pembinaan dan pencegahan Stunting dengan Pemberian makanan tambahan (PMT), Kamis 27 Oktober 2022.
Kegiatan Pembinaan dan pencegahan Stunting tersebut, dengan memberikan makanan tambahan dan dihadiri langsung oleh Pratin Pekon Atar Kuwau Tri Aryogi Bersama Puji Rahayu AMD.Keb.selaku bidan desa dan kader posyandu.
Dalam kesempatan nya Tri Aryogi Menyampaikan Stunting adalah gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Maka itu, kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
“Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme. serta
dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin akan berdampak pada penurunan kemampuan perkembangan kognitif anak,serta Kekebalan tubuh yang lemah sehingga mudah sakit,” kata Try.
Lanjut dia, Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan Penyakit jantung Penyakit pembuluh darah
Kesulitan belajar Bahkan, ketika sudah dewasa nanti, anak dengan tubuh pendek akan memiliki tingkat produktivitas yang rendah dan sulit bersaing di dalam dunia kerja.
Sementara Puji Rahayu selaku bidan desa menambahkan, hususnya bagi anak perempuan yang mengalami stunting, ia berisiko untuk mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada keturunannya saat sudah dewasa.
“Hal tersebut biasanya terjadi pada wanita dewasa dengan tinggi badan kurang dari 145 cm karena mengalami stunting sejak kecil,” ungkapnya.
Masih kata dia, Ibu hamil yang bertubuh pendek di bawah rata-rata (maternal stunting) akan mengalami perlambatan aliran darah ke janin serta pertumbuhan rahim dan plasenta. Bukan tidak mungkin, kondisi tersebut berdampak pada kondisi bayi yang dilahirkan.
“Bayi yang lahir dari ibu dengan tinggi badan di bawah rata-rata berisiko mengalami komplikasi medis yang serius, bahkan pertumbuhan yang terhambat. Perkembangan saraf dan kemampuan intelektual bayi tersebut bisa terhambat disertai dengan tinggi badan anak tidak sesuai usia,” jelas dia.
Maka dari itu pemberian kata dia, makanan tambahan (PMT) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk kesehatan bayi dan balita, memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya, dan mencegah stunting.
“Program ini diadakan guna untuk mencegah stunting, yakni gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan peghambatan perkembangan dan pertumbuhan bayi sehingga bayi menjadi pendek. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Maka dari itu program bantuan ini diperuntukan untuk Ibu Hamil dan Bayi Bawah Dua Tahun,” pungkas dia. (Win)