PusaranNews.id, Lampung Barat – Melalui Surat Nomor Surat : 047/PC/A.01/B.12/4/2023 tertanggal 28 Ramadhan 1444 H/19 April 2023 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Barat menghimbau warga NU atau Nahdliyin untuk melaksanakan shalat Gerhana Matahari.
Surat Himbauan tersebut di tanda tangani
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
( PCNU ) Kabupaten Lampung Barat yaitu KH. Muh. Thoha (Rois Suriyah) Miftahus Surur, M.si (Katib) dan Imam Syafi’i, M. Pd. I (KetuaTanfidziyah).
“Kepada Segenap Pengurus PCNU, Majelis Wakil Cabang (MWCNU) di 15 Kecamatan Se-Lampung Barat , 136 Ranting NU , dan Warga Nahdlatul Ulama Se- Kabupaten Lampung Barat kami himbau besok Kamis 20 April 2023 untuk melaksanakan sosialisasi dan melaksanakan Sholat Sunnah Gerhana Matahari (Al-Kusuf Lissamsi) pada saat terjadinya gerhana Matahari ,” jelas M Jamil Sekretaris Tanfidziyah PCNU, Rabu19/4/2023.
Lebih lanjut M Jamil, bahwa berdasarkan data dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU), diperkirakan akan terjadi Gerhana Matahari Hibrid pada hari Kamis Legi, 29 Ramadhan 1444 Hijriah/ 20 April 2023 Masehi.
“Gerhana Matahari bermula dari Samudera Hindia bagian selatan (utara kutub selatan), lalu Australia, Asia Tenggara, Philipina, Papua New Guniea, Taiwan dan berakhir di Samudera Pasifik. Adapun yang terlintasi bayangan Hibrid adalah Australia (Ningalo, Learmonth, Exmouth dan Barrow Island) Timor Leste (Viqueque dan Los Palos), Indonesia (Pulau Kisar, Batu Merah, Antalisa, Soetoeri, Toegrama, Salebe, Aramasa, Modan, Randepandai, Mos Waar dan Biak). Kota-kota lain di Indonesia selain yang disebut di atas mengalami Gerhana Matahari Sebagian,” tambah M Jamil.
“Gerhana Matahari dilihat dari Lampung akan terjadi pada : Awal Gerhana : Pukul 9:31WIB , PuncakGerhana :Pukul 10:44 WIB Akhir Gerhana :Pukul 12:01 WIB , Durasi Gerhana : 2 jam 30 menit Magnitudo : 33,” pungkas Sekretaris PCNU Lampung Barat
M Jamil .
Gerhana matahari hibrid adalah peristiwa langit yang menakjubkan. Dalam Islam, fenomena alam ini disebut sebagai kusufus syams atau gerhana matahari.
Mengutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
dijelaskan bahwa gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari, dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan. Sehingga gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana. Yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. (**)