PusaranNews.id, Lampung Barat – Keluhan warga terkait kelangkaan gas elpiji tiga kilo gram (3Kg) yang disubsidi pemerintah, di bantah Kabag Sumber Daya Manusia (SDA) pemkab Lampung Barat.
“Untuk pasokan sampai saat ini lancar dari pihak agen ketingkat pangkalan, jadi tidak ada kelangkaan, hanya saja masyarakat ingin mudahnya saja mau membeli di eceran atau warung, sedangkan itu tidak masuk kata gori pangkalan. Jika masyarakat ingin membeli silahkan ketingkat pengkalan karena di pangkalan ada dan tidak langka,” kata Kabag SDA Sri Wiyatmi, kepada PusaranNews.id, Rabu 2 Agustus 2023, di ruang kerjanya.
Lanjut dia, yang masuk kata gori tanggung jawab pertamina dan pengawasannya dari tingkat agen dan pengepul. Bahkan masyarakat diminta membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) karena akan diberlakukannya sistim digitalisasi.
“sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/MC.01/MEM M/2023 dan Kep Dirjen Migas No 99 K/MC.05/DIM/2023, dalam pendistribusian isi ulang LPG 3 Kg secara tepat sasaran, di tahap I akan dilakukan proses pendataan “Rumah Tangga dan Usaha Mikro Pengguna LPG 3 Kg untuk memasak serta Nelayan dan Petani Penerima Bantuan gas elpiji subsidi,” kata dia.
Hal ini kata Sri, berlaku sejak 1 Mei 2023, sehingga adanya pembatasan pembelian bagi warung-warung yang ada. Jadi kelangkaan itu tidak ada, karena stok aman bahkan Minggu 30 Juli 2023, pihaknya meminta tambahan pasokan sebanyak 7.280 tabung.
“Di Lampung Barat sendiri ada empat agen dan 233 pengkalan yang tersebar di seluruh pekon dan kekurahan, arrinya tidak ada kelangkaan,” ungkapnya.
Ditanya terkait keadaan yang terjadi saat ini dilapangan, jika gas elpiji langka dan harga di atas HET, Sri meminta warga untuk mendatangi Pengkalan, bukan di warung karena warung tidak masuk dalam pengawasan baik jatah maupun HET.
“Untuk Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) di Lampung Barat sendiri tergantung zona, seperti halnya di Kecamatan Balikbukit, Belalau, Batubrak HET Rp20 ribu, Kecamatan Kebuntebu, Sumberjaya, Way Tenong Rp19.500, Suoh dan Bandar Negeri Suoh Rp23.000 dan Sukau, Lumbok Seminung Rp21.000.
“Jika ada pangkalan yang menjual diatas HET silahkan laporkan kepada kami dan itu bisa di tindak,” tegasnya. (Edi)