Jumat, Oktober 4, 2024
Beranda Lampung Barat Dua Kali Insiden Diterkam Harimau, Warga BNS dan Suoh Curhat Mengadu Kesiapa?

Dua Kali Insiden Diterkam Harimau, Warga BNS dan Suoh Curhat Mengadu Kesiapa?

 

PusaranNews.id, Lampung Barat – Curhatan seorang warga Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) di laman Facebook-nya atas kejadian dua kali dalam sebulan terjadi insiden warga diterkam harimau.

Ungkapan tersebut atas kegelisahan dan ketakutan warga karena diteror binatang buas hingga kehilangan nyawa.

Dalam unggahannya Yanti Aspirin mengatakan.”Mohon bantuannya kawan2 yang ada group ini…untuk menyebarkan berita duka kami, Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh Lampung Barat, Provinsi Lampung.

“Kami tak tau lagi harus mengadu kesiapa..karna selama ini belum ada tanggapan dan kemarin Rabu 21 Pebruari, apa yang kami takutkan kembali terjadi belum genap 1 bulan sudah dua nyawa yang menjadi korban binatang buas yaitu HARIMAU, tolong bantu share,” tulis Yanti.

Jika melihat kejadian dua pekan terakhir ini, memang menakutkan bagi manusia, dimana Kamis (08/02/24). Korban benama Gunarso (47) warga dusun Sumber Agung dua (2), Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh, terlebih dahulu meninggal karena terkaman bitang buas.

Selang sepekan, heboh lagi Warga Pemangku Way Tuing Pekon Hantatai Anwar sepulang dari kebun dengan mambawa kendaran bermotor, dihampiri harimau sebesar kambing jantan dengan jarak satu meter dari depannya, juga siap menerkam, namun korban lolos karena binatang bertaring tersebut menjauh dan masuk kedalam hutan. Kejadian pada Jum’at (17/2), pada pukul 15.00 Wib.

Dan hari ini Kamis (22/2) geger lagi, karena warga yang sama, yakni Pekon Hanttai Sahri (28), ditemukan warga sudah meninggal dunia tidak jauh dari kebunnya, dengan keadaan tidak wajar, dan menurut tim medis UPT Puskesmas Suoh, jorban juga meninggal karena bitang buas.

Sudah selayak dan sepantasnya ada tindakan tegas dari para pemangku kebijakan, hususnya petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Badan Konservasi Semberdya Daya Alam (BKSDA) menangani hal ini.

Penyebabnya apa. Apakah binatang itu kelaparan, jika kelaparan memang tidak diberi makan kah?, sudah kah ada alat pendeteksi hewan liar di dalam TNBBS?, ini seharusnya menjadi tugas dari para petugas yang berweng di hutan lindung tersebut.

Sayang hingga Berita ini ditayangkan, Kepala Resort (Kares) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Suoh, Sulki belum bisa dimintai keterangan, di hubungi via WhatsApp dalam keadaan tidak aktif.

Penulis : Edi Saputra

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments