PusaranNews.id, Lampung Barat – Pekon Padang Dalom Kecamatan Balikbukit Lampung Barat, disinyalir tidak mengalokasikan Dana ketahanan Pangan ke-skala prioritas, seperti Hewani dan Nabati.
Hal itu terungkap saat media PusaranNews.id berbincang dengan Peratin Pekon Padang Dalom Endra Gunawan, di ruang kerjanya, Senin 9 Januari 2023.
Endra mengaku jika dana Ketahanan pangan tahun 2022 lalu, sebagian dibangunkan di badan jalan di Pemangku Banjar Dalom dengan panjang 100 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 15 cm, dengan menghabiskan dana sebesar Rp76 juta.
“Dari 160 juta, kita alokasikan untuk dua item, pertama pembangunan jalan membantu melancarkan akses pangan warga dengan membangun badan jalan sebesar 76 juta, dan sisanya dari 160 juta tersebut dana Ketahanan Pangan itu dibelikan pupuk jenis Phonska dan dibagikan kepada enam kelompok tani dengan total 200 sak pupuk atau 1 Ton,” kata Endra.
Ditanya terkait prioritas ketahanan pangan di pekonnya, Endra mengaku tidak ada, tetapi semua yang dilakukan tersebut sesuai hasil musyawarah.
“Skala prioritas yang ada di Peraturan Kementrian Desa (Kemendes) itu banyak devinisi, jadi tidak hanya fokus disatu titik saja, Kalau skala perioritasnya untuk Hewani dan Nabati itu salah, Gak ada begitu,” kata dia.
Terkait Dana Covid-19 di pekon tersebut, Endra menjelaskan Untuk dana covid 8%, sebesar Rp60 juta. Sebanyak 50% dipakai untuk pembelian masker, obat-obatan dan tempat cuci tangan. Sementara 50% nya lagi atau sebesar 30 juta untuk membantu enam orang warga yang terindikasi stunting.
“Untuk dana penanganan covid dari 60 juta lebih 30 juta peruntukannya untuk membeli masker, alat cuci tangan dan obat-obatan, sementara sisanya 30 juta untuk dialokasikan untuk enam warga yang terindikasi stunting, bantuan tersebut berupa beras, telur, susu dan daging ,” kilahnya.
Untuk diketahui jumlah Dana Desa (DD) Pekon Padang Dalom Kecamatan Balikbukit Lampung Barat Sebesar Rp750 juta lebih, dan di alokasikan ke anggaran Ketahanan Pangan sebesar 20% atau Rp160 jutaan lebih, Kemudian 8% untuk anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp60 juta, total anggaran kedua program tersebut sebesar Rp220 juta.
Sementara keterangan Peratin Pekon Padang Dalom Endra Gunawan, Berbanding terbalik dengan keterangan, salah seorang pendamping Desa yang tidak mau ditulis namanya, mengatakan jika Skala Prioritas ketahanan pangan adalah Hewani dan Nabati, kedua skala prioritas itu nantinya akan kembali pada masyarakat itu sendiri, karena modal dari keduanya dikembalikan ke Desa/Pekon, dan keuntungan dari ketahanan pangan tersebut baru dibagikan kepada masyarakat yang layak menerima.
“Di Kabupaten ini ada 42 Pekon masuk katagori mandiri, nah untuk fisik 42 pekon tersebut diperbolehkan meskipun tidak skala prioritas ke hewani dan nabati. Tetapi jika pekon tersebut belum masuk Pekon Mandiri, ya seharusnya mengedepankan skala prioritas, karena itu sesuai dengan peraturan Kementrian Desa (permendes),”ujarnya
Untuk masyarakat yang kebingungan fokus ketahanan pangan peruntukannya untuk apa, itu salah satunya pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat, guna untuk menopang ketahanan pangan. Kemudian yang kedua itu bisa di gunakan untuk pembangaunan tersier di area persawahan tapi bukan yang masuk di Dinas Pekerjaan Umum.
“Misalkan desa tersebut memiliki saluran tersier dari PU, kemudian untuk yang masuk ke persawahan itu bisa menggunakan dana desa tersebut untuk ketahanan pangan. Tapi kalau full dibangunkan jalan sih sepengetahuan saya tidak seperti itu,”paparnya. (Edi)