Berbagai Kerajinan Tangan Dipajang Dalam Lomba Surfing Di Krui, Menjadi Buruan Para Wisatawan Asing

 

PusaranNews.id, Pesisir Barat – Pembukaan lomba surfing tingkat Internasional di Pekon Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat Lampung, berbagai hasil kerajinan di pajang hingga menjadi lirikan tersendiri bagi wisatawan asing, seperti Kerajinan motif tapi, yang dibuat pengrajin bernama Kain Pugung dan kain Krui.

Ketua TP PKK Pesisir Barat, Septi Agus Istiqlal, menyampaikan terimakasih kepada panitia pelaksana Krui Pro 2023 yang memberikan fasilitas untuk pelaku UMKM memamerkan dan menjual produk yang mereka hasilkan.

“Ini kesempatan mahal, dimana pelaku UMKM di Pesisir Barat diberikan fasilitas untuk memamerkan serta menjual berbagai produk, baik kerajinan maupun makanan khas Krui, apalagi tempatnya sangat strategis, disamping pintu masuk lomba surfing,” kata Septi, Senin (12/6).

Ditanya produk kerajinan apa yang menjadi andalan Pesisir Barat, Septi yang juga ketua Dekranasda setempat, mengatakan tetap kain tapis, tetapi saat ini Pesisir Barat sudah memiliki dua macam kain, yakni kain Pugung dan kain Krui.

“Walaupun kais tapis aslinya dari Pulau Pisang, tetapi saat ini kita tidak dapat mengatakan kain adat tersebut hanya milik kita, karena kabupaten/kota lain di Lampung juga banyak pengrajin kain tapis, maka kami terus melakukan inovasi dan pengembangan kain tapis itu sendiri, dan kita sudah memiliki dua macam kain lain, yakni kain Pugung dan Krui,” jelasnya.

Menurut Septi, pengembangan dan pemasaran kain tapis cukup lambat, karena dari bahan sampai proses pengerjaan rumit dan lama, sehingga harganya juga sangat tinggi. Maka saat ini yang menjadi salah satu inovasi, yakni kain yang digunakan adalah kain Pugung.

“Kalau sarung tapis yang menggunakan kain khusus, harganya mencapai Rp3 juta lebih, tetapi kalau menggunakan kain Pugung, harganya sekitar Rp1,5 juta, jadi lebih terjangkau, serta dapat digunakan baik acara formal maupun non formal,” ujarnya.

Perkembangan kain Pugung dan kain Krui saat ini sudah sangat baik, karena selaras dengan program bupati, dimana ibu-ibu yang berkegiatan massal, seperti membantu orang yang akan hajatan, pawai, diwajibkan menggunakan kain.

“Jadi saat ini, ibu-ibu yang bantu tetangga hajatan, atau mengikuti pawai harus menggunakan kain, yang merupakan adat kebudayaan masyarakat Pesisir Barat yang sudah mulai luntur,” tutupnya. (**)

Get in Touch

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related Articles

Ribuan Masyarakat Ikut Jalan Sehat, Rayakan HUT Lambar Ke-32 Tahun

 PusaranNews.id, Lampung Barat - Rayakan HUT Lampung Barat Ke-32 Pemkab adakan jalan sehat berhadiah, dimana pesertanya suluruh masyarakat tanpa terkecuali. Ribuan masyarakat yang ikut diawali...

Perwakilan Muli Mekhanai Pesisir Barat, Mendapat Juara Dalam Ajang Lomba Tingkat Provinsi Lampung

 PusaranNews.id, Pesisir Barat - Perwakilan Muli Mekhanai Kabupaten Pesisir Barat Lampung, mendapat juara II dalam ajang lomba muli mekhanai tingkat Provinsi Lampung, yang digelar dari...

Patau Stok Dan Harga Beras, Pemkab dan Polres Lambar Berkolaborasi

 PusaranNews.id, Lampung Barat - Pemkab Lampung Barat berkolaborasi dengan Polres setempat, memantau ketersedian stok dan harga beras baik di tingkat pasar mauoun di gudang Badan...

Get in Touch

0FansSuka
3,871PengikutMengikuti
21,200PelangganBerlangganan

Latest Posts